Meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas dan fatalitas korban di Kabupaten Sambas menjadi perhatian serius dalam Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL) yang digelar pada Jumat, 16 Mei 2025. Rapat berlangsung di Ruang Rapat Arning Coffee, Pemangkat, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah daerah, kepolisian, serta perwakilan Jasa Raharja. Kepala Perwakilan Jasa Raharja Singkawang membuka rapat dengan menyampaikan terima kasih atas kehadiran para stakeholder serta menekankan pentingnya konsistensi dalam pelaksanaan Rapat Koordinasi FKLL sebagai forum bulanan. Ia memaparkan bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Sambas mengalami peningkatan yang signifikan dalam periode Januari hingga April 2025 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Berdasarkan data santunan dan hasil observasi lapangan, enam kecamatan tercatat sebagai titik rawan kecelakaan, yaitu Tebas, Sajingan Besar, Pemangkat, Semparuk, dan Jawai. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Jasa Raharja akan melaksanakan pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) bekerja sama dengan rumah sakit, sambil menunggu rekomendasi resmi mengenai peningkatan fasilitas keselamatan jalan. Pihak Jasa Raharja juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung setiap program pencegahan kecelakaan dan penurunan angka fatalitas yang dijalankan instansi lain, khususnya Dinas Perhubungan.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sambas dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif Jasa Raharja dalam menginisiasi rapat ini. Ia menyoroti bahwa mayoritas korban kecelakaan berasal dari kalangan usia produktif, sehingga berdampak besar pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2024, pihaknya telah memasang empat unit warning light di titik-titik rawan kecelakaan, salah satunya di Jalan Raya Desa Lonam, Kecamatan Pemangkat. Selain itu, pasca dibukanya Jembatan Sambas Besar (JSSB), arus lalu lintas meningkat secara signifikan. Dinas Perhubungan bersama Satlantas telah merancang berbagai program pengamanan agar jembatan dapat dilalui oleh semua pengguna jalan secara aman. Ia juga menegaskan bahwa titik-titik black spot yang terdata pada tahun 2024 telah tertangani dengan baik.
Namun demikian, salah satu penyebab meningkatnya angka kecelakaan disinyalir karena masih minimnya kegiatan penertiban lalu lintas melalui Operasi Pro Justitia. Akibatnya, masyarakat merasa bebas melanggar aturan tanpa takut ada penindakan. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan mengusulkan agar kegiatan razia minimal dilaksanakan satu kali setiap bulan dan menyarankan adanya program sosialisasi keselamatan ke seluruh jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga menengah. Ia berharap langkah ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas. Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengajak untuk kembali mengaktifkan FKLL sebagai forum bersama untuk menurunkan angka kecelakaan di Kabupaten Sambas.
Dari pihak kepolisian, KBO Lantas Polres Sambas menyatakan kesiapannya untuk menekan angka kecelakaan dengan cara menambah pemasangan banner keselamatan di lokasi-lokasi rawan. Ia mendukung penuh ajakan untuk mengaktifkan kembali FKLL dan mengajak semua pihak terkait bekerja sama dalam menyusun agenda bersama demi keselamatan masyarakat. Sementara itu, Kanit Kamsel Satlantas Polres Sambas sepakat dengan usulan Dinas Perhubungan terkait sosialisasi ke sekolah-sekolah dan mengupayakan pemasangan banner tambahan di titik-titik yang masih belum memiliki pesan keselamatan.
Kanit Turjawali Satlantas turut menambahkan bahwa dalam waktu dekat pihak kepolisian akan melaksanakan Operasi Patuh dan Operasi Zebra, serta mengajak semua stakeholder terlibat. Ia juga mengusulkan agar fasilitas pendukung seperti traffic cone dan water barrier disiapkan untuk diletakkan di titik-titik rawan kecelakaan sebagai upaya pencegahan visual dan fisik.
Sebagai kesimpulan, seluruh peserta rapat sepakat untuk melakukan serangkaian langkah konkret guna menurunkan angka kecelakaan di Kabupaten Sambas. Beberapa langkah utama yang akan dilaksanakan meliputi sosialisasi keselamatan ke sekolah-sekolah, pelatihan PPGD dengan menghadirkan tenaga medis profesional, serta pemasangan spanduk dan banner keselamatan di lokasi rawan. Selain itu, razia lalu lintas akan digelar secara berkala, dan Forum Komunikasi Lalu Lintas akan diaktifkan kembali sebagai ruang koordinasi rutin lintas instansi. Rapat ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan Jasa Raharja sangat penting dalam menciptakan keselamatan berlalu lintas yang lebih baik di Kabupaten Sambas. Upaya kolaboratif yang berkelanjutan diharapkan mampu menekan angka kecelakaan dan menyelamatkan lebih banyak nyawa di masa mendatang.